Sebagai ayah dari satu putri cantik yang saat ini telah menginjak
usia 4 tahun (cieee bangga sekali inih :-D), merupakan kebahagiaan ketika melihat pesatnya perkembangan
si buah hati. Dengan diuntungkan oleh tempat kerja yang dekat dan bisa
dicapai dengan waktu yang singkat sehingga setiap hari dapat ikut
membantu ibunya merawat buah hati kami. Demikian juga bagi si buah hati,
kedekatan antara ibu dan ayah terasa seimbang karena sosok keduanya
hadir dalam kesehariannya.
Anak saya terbilang aktif, meskipun memang tidak tergolong hiperaktif
karena jika melihat dari ciri-cirinya keaktifannya yang normal,
memiliki jam tidur siang dan malam yang baik dan teratur. Berbeda dengan
beberapa anak yang dijumpai memiliki kehiperaktifan, terlihat susah
untuk diam, sehingga orangtua atau pengasuhnya seringkali kewalahan
dalam penanganannya.
Dengan kehidupan desa yang cenderung masih serba alami, menjadikan
putri kami sebagai anak yang dibesarkan dekat dengan alam. Kesehariannya
kami usahakan selalu libatkan alam untuk menjadi sumber belajar. Baik
dari segi motorik maupun pengetahuannya, tentu dengan kapasitas yang
sesuai dengan kemampuan mengolah informasi yang dimiliki oleh anak
seusianya.Kehidupan sehari-hari si buah hati yang sebagian besarnya
dihabiskan di luar ruangan menjadikannya lebih paham tentang manfaat
barang-barang sekitar yang bisa dan tidak bisa dijadikan alat dan bahan
bermain. Misalnya untuk tanaman-tanaman yang beracun dan berbahaya, dia
mulai dapat membedakannya sehingga tahu untuk tidak menyentuh atau
memetiknya. Atau untuk penggunaan alat-alat atau benda yang tajam dia
bisa memilih mana yang menurutnya aman digunakan, meskipun memang
memerlukan bimbingan dan perhatian oleh orangtuanya secara perlahan
diikuti dengan penjelasan.
Hal-hal sederhana seperti disebutkan diatas, maka dalam
perjalanan kesehariannya si kecil mendapatkan rangsangan dan stimulasi
yang luar biasa hebatnya. Ini terlihat dari begitu banyaknya pertanyaan
yang dilontarkan. Hal yang menurut kita terasa lucu padahal memang
begitulah pola dan cara si kecil mengungkapkan keingintahuannya.
“Ini apa yah?”
“Itu apa yah?”
“Ini kenapa””
“Itu kenapa seperti itu?”
Terkadang yang paling memalukan bagi diri saya sendiri adalah banyak
pertanyaan-pertanyaan yang sederhana akan tetapi terasa sulit untuk
menjawabnya dengan penjelasan yang pas buat si kecil.
Apalagi dengan perkembangan si kecil mulai mengerti tentang keindahan
alam. Melihat awan yang tipis saja di langit seringkali membuatnya
bersorak seraya berteriak:
“Waaaaah, ada awan Ayah! Lihat! Baguuus! Ai mau ke awan! Hayu Ayah!”.
Sebetulnya, kita pun memiliki perasaan wah terhadap alam
yang indah, meski mungkin dengan iklim ekspresi yang berbeda. Apresiasi
terhadap keindahan alam yang kita miliki sering kali memang tidak
sebesar apresiasi yang diperlihatkan oleh anak terhadap keindahan alam
negerinya. Lihat saja betapa mudahnya kita mengacuhkan keindahan alam
karena kesibukan kita yang mengalihkan fokus terhadap alam sekitar.
Tugas kita adalah memperkenalkan alam kepada si kecil dengan tujuan
agar kelak dapat menjaga, menghargai dan memanfaatkan kebaikan alam
tanpa harus merusaknya. Dengan hal-hal sederhana yang tidak memerlukan
biaya mahal, bahkan mungkin tidak memerlukan biaya sama sekali.
Misalnya saja untuk beberapa waktu jika cuaca baik seringkali putri
saya ajak untuk mendirikan semacam tenda kecil di pesawahan, senangnya
bukan main. Segala macam alat dibawa yang menurutnya akan berguna untuk
digunakan.
![]() |
Camping dengan si kecil, sederhana dengan fasilitas seadanya |
Dengan bermain kemah seperti ini saja saya bisa mengajaknya belajar lebih jauh dari alam. Menyenangkan!.
![]() |
Bermain jerami pasca panen di pesawahan. |
Si buah hati tidak hanya mengenal alam hanya lewat buku bacaan atau
pun dari layar kaca saja, tetapi langsung dapat dia perhatikan dari
dekat dan mungkin untuk sebagian hal dapat ia sentuh. Ia tak hanya akan
senang mendengar apa yang Anda katakan atau jelaskan. Tapi, belajar
mencintai alam sejak dini bersama Anda akan menjadi kenangan yang tak
terlupakan sampai ia besar kelak
Sambil bermain, perlihatkan padanya hewan-hewan yang tinggal di
tempat-tempat tersebut, seperti serangga dan tumbuhan di sawah. Banyak
hal bisa dijelaskan tentang itu semua. Membuat wawasannya tentang alam
bertambah seiring dengan tercipta kecintaannya terhadap alam sebagai
investasi kelestarian alam di masa yang akan datang. Mencintainya dengan
menjaga kebersihan. Di mana pun ia berada, mintalah agar ia tidak
membuang sampah sembarangan di tempat-tempat yang ia datangi. Itu adalah
pelajaran yang lebih penting sebagai awal untuk mengajarkan etika dalam
kehidupannya di masa yang akan datang.